Kolaborasi FEB Unisma dan Kadin Institute Ciptakan Lulusan Berdaya Saing

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang melakukan penandatanganan PKS dengan Kadin Institute sebagai Implementasi MoU dengan Kadin Jawa Timur. Dalam penandatanganan Perjanjian Kerja sama (PKS) ini dihadiri oleh Nur Diana S.E., M.Si., selaku Dekan FEB Unisma, dengan H. Adik Dwi Putranto S.H., selaku Ketua Umum Kadin Jawa Timur dan Direktur Kadin Institute Dr. Nurul Indah Susanti MPsi. Implementasi perjanjian kerja sama ini dilakukan Uji Kompetensi Pendamping IKM pada 24-25 Juni 2022.

Nur Diana S.E., M.Si., dalam sambutan pembukaan menyampaikan bahwa kesepakatan ini penting untuk meningkatkan sumber daya manusia, sesuai dengan salah satu visi FEB Unisma untuk menciptakan lulusan yang handal, berdaya saing dan mendukung Indonesia maju. Sejalan dengan program MBKM, FEB Unisma siap memberikan fasilitas bagi mahasiswa di semester 4 keatas dari 9 program MBKM yang berhubungan dengan dunia industri, dunia usaha dan dunia kerja,” lanjut Diana.

Diana menambahkan, untuk menjembatani mahasiswa yang tidak tertampung dalam program MBKM yang dikompetisikan oleh Kemendikbudristek, maka FEB Unisma melakukan berbagai terobosan yang diterapkan secara mandiri maupun sesuai kebijakan Kemendikbudristek. Salah satunya dengan bekerja sama bersama Kadin Jawa Timur dilanjutkan menyempurnakan kebijakan MBKM serta menampung mahasiswa FEB Unisma dalam 9 program merdeka belajar.

Sementara Ketua Umum Kadin Jawa Timur, H. Adik Dwi Putranto S.H., menyampaikan bahwa Kadin Jawa Timur fokus pada program umum untuk meningkatkan sumber daya manusia, karena salah satu kunci penting di sektor ekonomi baik di sektor UMKM, manufaktur, konstruksi, pariwisata. Teman-teman industri dan UMKM, jika ingin berkembang, menambah karyawan atau berinvestasi, maka yang dipikirkan adalah sumber daya manusia,” tuturnya.

Ia menambahkan, salah satu program untuk meningkatkan sumber daya manusia adalah saat ini Kadin Jawa Timur Bersama Kadin Institute telah bekerja sama dengan Kadin Jerman dalam program pendidikan kooperasi dual system yaitu belajar di sekolah/Perguruan Tinggi dan belajar di industri.

Tanggung jawab meningkatkan sumber daya manusia sebagai tanggung jawab semua, tidak hanya Kadin saja, namun perlu ada kerja sama, sehingga saya berharap ada pihak dari Unisma yang bisa muncul sebagai master trainer dalam pelatihan Pelatih Tempat Kerja," tambahnya.

Selanjutnya Nurul Indah Susanti, sebagai Direktur KADIN Institute, menyampaikan bahwa mahasiswa yang lulus kuliah bukan hanya mendapat ijazah perlu didampingi dengan sertifikat kompetensi. Seseorang disebut kompeten melalui 3 aspek, yaitu skill/ketrampilan, pengetahuan/knowledge, softsklill/attitude. Program merdeka belajar kampus merdeka adalah implementasi paling penting agar output dari mahasiswa ini bisa diterima oleh industri.


Jangan Lewatkan Kabar Terbaru dari Kami!

Berita Terbaru