Hadapi Era New Normal Pariwisata, Dosen FEB UNISMA Ini Indikasikan Perubahan Perilaku Wisatawan

Sepanjang tahun 2019, devisa sektor pariwisata telah mencapai Rp 280 triliun. Bahkan Bank Indonesia (BI) dalam rilisnya menambahkan bahwa pariwisata merupakan sektor yang paling efektif dalam mendongkrak devisa Indonesia selama tahun 2019. Kendati demikian, munculnya pandemi COVID 19 yang menjaikiti hampir seluruh penduduk di belahan dunia manapun, suka tidak suka memberikan dampak terhadap kinerja sektor pariwisata nasional. Hal inilah yang menarik minat salah satu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang (FEB UNISMA), Dr. M. Ridwan Basalamah, SE, MM untuk melakukan penelitian bertema ekonomi kreatif dan pariwisata. "Perekonomian di sektor pariwisata lumpuh dan secara otomatis akan mempengaruhi target pendapatan wisata untuk pendapatan asli daerah akibat dampak merebaknya COVID-19, tidak terkecuali obyek wisata Petirtaan Jolotundo yang terletak di lereng bukit Kawasan Jolotundo, Mojokerto, yang merupakan sebuah kolam eksotis tempat pemandian keluarga Majapahit sejak 997 M," buka dosen kelahiran Makasar ini.

"Saya setuju dengan pendapat bahwa tahun 2021 akan menjadi tahunnya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Dikarenakan aktivitas ekonomi yang mulai pulih dan adanya kejenuhan pada manusia setelah mengalami pembatasan aktivitas demi mencegah penularan dan tersebar luasnya virus COVID-19. Ekowisata, Industri Kreatif, dan Kearifan Lokal merupakan “The Golden Triangle” modal dan kontribusi pariwisata bagi pembangunan pedesaan, konservasi, dan pembangunan berkelanjutan. Oleh karena itu, sudah seharusnya menjadi kesadaran, tekad, dan kebersamaan stakeholder bahu membahu memajukan ekowisata pedesaan
yang berbasis industri kreatif berwawasan kearifan lokal," lanjutnya.

Uniknya ide yang dimiliki oleh peneliti dalam penelitian ini menyebabkannya masuk dalam skema pendanaan Hibah Klasterisasi Unisma senilai total Rp. 5 Milyar dari APBU UNISMA. “Alhamdulilah, kami mendapatkan kepercayaan kembali menjalankan ide penelitian ini melalui program Hibah Unisma. Hasil penelitian ini sendiri juga telah dipublikasikan pada jurnal terakreditasi nasional. Lebih dari itu, saya berharap temuan penelitian ini dapat membantu regulator dalam merumuskan kebijakan-kebijakan yang mendukung percepatan (akselerasi) pemulihan sektor pariwisara pasca masa pandemi. Tidak lupa juga dirinya mengajak masyarakat untuk tetap optimis dan mulai memberikan kontribusi nyata dalam percepatan pemulihan sektor pariwisata pasca pandemi. Bentuk dukungan seperti pelatihan keahlian baru, penerapan standar hospitality, sarana, dan prasarana sangat dibutuhkan saat ini. Munculnya era New Normal menjadi indikasi baru adanya pergeseran perilaku wisatawan yang harus ditangkap dengan jeli oleh seluruh stakeholder," tutupnya.    


Jangan Lewatkan Kabar Terbaru dari Kami!

Berita Terbaru