FEB Unisma Kupas Tuntas Peran Akuntan Terhadap Perubahan Iklim Global

Peran Akuntan dalam Mitigasi Global Climate Change, menjadi tema strategis yang dikupas tuntas dalam webinar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Malang (Unisma). Pembahasan itu dinilai penting sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap perubahan iklim yang terjadi.

Dekan FEB Unisma, Nur Diana SE MSi menyampaikan, perubahan iklim disebabkan pemanasan global yang terjadi secara masif, merupakan permasalahan yang cukup serius dan dihadapi seluruh negara di dunia. Bahkan pemimpin Negara G-20 dan komunitas bisnis global telah mempromosikan tata kelola berkelanjutan (sustainable governance) dalam bisnis.

Dalam kondisi ini, profesi akuntan harus memainkan perannya untuk berkontribusi pada upaya global dalam mengurangi emisi karbon. Akuntan dinilai memiliki skill set yang tepat untuk melakukan mitigasi perubahan iklim melalui pelaporan keberlanjutan (sustainability reporting).

"Bahkan IFRS Foundation menginisiasi dengan membentuk International Sustainability Standards Board (ISSB), sebagai standar pengungkapan berkualitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan investor," tutur Diana sekaligus membuka kegiatan webinar, Kamis (23/6)2022) lalu.

Sementara itu, Prof. Dr Badric Siregar, MBA, CA, Akt., CMA selaku narasumber dari IAI Akuntan Pendidik dan Pengurus IAI Wilayah Yogyakarta menjelaskan dampak pemanasan global akibat ulah manusia saat ini. Dikatakannya, jika langkah strategis harus dilakukan untuk meminimalkan dampak tersebut, kalau terlambat kita melakukannya, kehidupan perubahan iklim global.

Para industrialis hendaknya menyadari bahwa dalam era pasar dan kesadaran lingkungan global saat ini, teknologi dan produk ramah lingkungan adalah suatu keniscayaan. Produk dan teknologi yang merusak lingkungan, lambat laun akan di tinggalkan masyarakat. Selain itu masyarakat industri memiliki kepentingan ekonomi untuk mencegah dampak negatif pemanasan global yang lebih luas lagi terhadap ekonomi global

"Saat ini bisa dilihat banyak bencana alam yang tidak lagi alamiah, seperti badai, kelaparan, laut yang sekarat, udara yang tidak dapat dihirup, wabah akibat pemanasan global, bahkan ambruknya ekonomi dan konflik akibat iklim," ucap Badric.

Lanjut Badric  perubahan iklim disebabkan oleh revolusi industri yang menggunakan bahan bakar yang mencemarkan, dan mengakibatkan suhu bumi naik. Sejak munculnya revolusi industri, ia menyebut terjadi pergeseran pembangunan teknik produksi, dari yang semula menggunakan sumber energi alami berpindah ke energi buatan manusia atau mesin yang mendominasi. Hal ini menyebabkan pembangunan dikuasai oleh intelegensi buatan (AI).

Peran organisasi profesi akuntan, khususnya secara global  IFAC dan IFRS Foundation telah menerbitkan ISSB (International Sustainability Standards Board ) yang akan mengembangkan baseline global yang komprehensif sebagai standar pengungkapan berkualitas tinggi.

"Sedangkan ditingkatkan negara Indonesia, Ikatan Akuntan Indonesia meresponnya dengan membentuk Task Force Comprehensive Corporate Reporting (TFCCR). Mempromosikan dan mempercepat penerapan sustainability reporting/corporate comprehensive reporting yang konvergen secara global" jelas Baldric dalam webinar itu.

Lebih lanjut ia mengatakan, peran akuntan sebagai profesi yang terwadahi dalam organisasi profesi Ikatan Akuntan Indonesia melakukan berbagai upaya yang berkaitan dengan keahliannya.  Pertama, Measurement yaitu akuntan menggunakan keahlian pengukuran (matematika) berkaitan dengan transaksi lingkungan hidup dan sosial.

Misalnya, Baldric mencontohkan, mengukur emisi karbon yang dihasilkan, potensi serap karbon, dan surplus atau defisit karbon. Kedua,  adalah recording. Proses ini mencatat kejadian atau transaksi lingkungan hidup dan sosial dengan akun yang tepat, misalnya mencatat potensi serap karbon (misalnya ke aset tidak berwujud), mencatat penjualan potensi serap karbon, dan mencatat emisi karbon yang dihasilkan menjadi beban.

Ketiga Credibility yaitu memberi nilai tambah informasi, misalnya ada yang hendak membeli karbondioksida berkualitas baik.

"Akuntan dapat memastikan bahwa karbon dioksida benar-benar berkualitas dan yang terakhir Presentation yaitu menyajikan dengan baik pos-pos lingkungan hidup dan sosial pada laporan keuangan, misalnya penyajian potensi serap karbon dan emisi karbon yang dihasilkan," pungkasnya.


Jangan Lewatkan Kabar Terbaru dari Kami!

Berita Terbaru