FEB Unisma Kupas Market Outlook Keuangan Syariah Tahun 2022

Menjelang akhir tahun 2021, Himpunan Mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang  menggelar webinar hybrid pada 16 Desember 2021, dengan tema “Market Outlook 2022:Winning The Post-Pandemic Economy”. Webinar ini menghadirkan narasumber yaitu Ifan Firmansyah, Branch Manager Bank Syariah Indonesia KCP Malang-Lawang. 

Dekan FEB, Nur Diana, dalam sambutan pembukannya mengatakan bahwa saat ini dunia masih disibukkan dengan pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid dimana kacamata dunia global merespon positif Penanganan dampak di Indonesia k dibandingkan di negara berkembang lainnya. Bahkan  kolaborasi dari Pemerintah, Bank Indonesia, dan OJK yang melakukan sinkronisasi dengan  kebijakan ekonomi mampu meminimalisir dampak ekonomi atas pandemi yang terjadi.

“Tema ini menarik dibahas, untuk meneropong bagaimana peluang dan tantangan ekonomi yang akan dihadapi selama tahun 2022. Hal ini penting dikarenakan para pelaku usaha dan kebijakan ekonomi masih difokuskan pada bagaimana bisa hidup bersama dengan pandemi, karena dalam tahun 2022 diperkirakan ada perlambatan ekonomi akibat ancaman inflasi global karena krisis energi ,gangguan suply chain,  kebijakan moneter yang longgar dan fiskal yang ekspansif” Tutur Diana. Untuk itu penting bagi kita untuk mengupas dari berbagai sudut pandang tentang market Outlook 2022 misalkan dari kacamata Industri keuangan Syariah seperti Bank Syariah Indonesia membuat terobosan di Tahun 2022.

Sementara itu  Ifan Firmansyah dalam paparannya menegaskan bahwa apa yang disampaiakn merupakan hasil pandangan ekonom Bank Syariah Indonesia. Ia mengungkapkan bahwa  tentang  kondisi perekonomian Indonesia tahun 2021 dan dampak lanjutan dari pandemi di sektor ekonomi. Ifan mengatakan bahwa pada Q4 tahun 2021 pemulihan ekonomi telah on-track seiring dengan melandainya kasus Covid-19. Selain itu, dijelaskan juga bahwa selama masa awal pandemi dan gelombang 2 pandemi permintaan pembiayaan untuk memiliki emas mengalami peningkatan.

Sementara itu, BSI selaku bank syariah terbesar di Indonesia telah terlibat dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional dengan menyalurkan pembiayaan ke sektor-sektor riil, seperti kontruksi, industri pengolahan, transportasi, pertanian, kesehatan dan perdagangan besar maupun ritel. BSI juga menjalin kemitraan dalam pengembangan UMKM melalui pelatihan digital dan ekonomi kreatif.

Adapaun terkait potensi pasar 2022, Ifan menjelaskan bahwa industri halal dan ziswaf yang akan menjadis fokus pengembangan di tahun 2022. Dengan potensi penduduk muslim terbesar di dunia, pengembangan industri halal akan mendongkrak kinerja ekonomi syariah di Indonesia, khususnya BSI. Hal ini juga telah didukung dengan adanya agenda pembangunan Kawasan Industri Halal (KIH) yang telah dicanangkan pemerintah hingga tahun 2024.

Perkembangan industri halal juga akan digerakkan dari bawah melalui optimalisasi dana Ziswaf, sehingga para mustahik dapat ditingkatkan produktivitas dan kemandiriannya dengan didorong untuk melakukan usaha di sektor riil syariah (industri halal). 

Kegiatan ini dilakukan secara daring dan luring dan dihadiri sebanyak 300 mahasiswa. Webinar ini sebagai wujud komitmen FEB Unisma untuk mengimplementasikan kebijakan Kampus Merdeka dengan menghadirkan para pakar dan praktisi dari dunia usaha dan dunia industri untuk menyampaikan perkuliahan dan insight kepada mahasiswa FEB.


Jangan Lewatkan Kabar Terbaru dari Kami!

Berita Terbaru