FEB UNISMA Gandeng IAI, Gelar Kuliah Umum Peran dan Tantangan Akuntan di Era Digital

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang menggelar kuliah perdana bagi mahasiswa baru prodi akuntansi yang dikemas  dalam bentuk Webinar  bertajuk “Peran dan Tantangan Profesi Akuntansi dalam Menciptakan Good Corporate Governance di Era Digital” yang berlangsung pada hari Kamis tanggal 30 September 2021. Sebagai narasumber adalah Ketua IAI Wilayah Jawa Timur sekaligus Guru Besar FEB Universitas Airlangga, Prof. Drs. Basuki, M.Com.(Hons.), Ph.D., Ak., CA., CMA. Acara webinar ini merupakan kegiatan kerjasama FEB Unisma prodi Akuntansi dengan Ikatan Akuntan Indonesia  Wilayah Jawa Timur Komisariat Malang Raya, yang diikuti oleh lebih dari  500 peserta, baik dari mahasiswa & dosen di Malang Raya.

Nur Diana, S.E., M.Si., selaku Dekan FEB Unisma memberikan opening speech mengatakan bahwa  pentingnya memberikan insight, wawasan dan motivasi yang benar terhadap generasi milenial sebagai calon akuntan  bahwa era R.I 4.0 dan Society 5.0  yang identik dengan transformasi digital adalah suatu keniscayaan yang harus dihadapi. Transformasi digital banyak membawa perubahan baik terhadap pekerjaan manusia maupun proses bisnis yang ada di industri. “Kita merasakan dampak langsung dari era digital  diantaranya terjadi  perubahan-perubahan pada penyesuaian  pekerjaan pada manusia ,mesin, teknologi dan proses lainnya termasuk  profesi akuntan yang mana menuntut  untuk menyesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi dan big data.”, lanjut Diana.

Di satu sisi  profesi akuntan merupakan salah satu profesi yang berperan dalam menciptakan Good Corporate Governance diberbagai institusi. Adanya transformasi digital akan membawa kebaikan dalam mendukung kemudahan pekerjaan dan disisi lain , transformasi digital juga membawa banyak kerugian. Tanpa Tata  kelola yang baik  tarnsformasi digital membawa dampak negative , misalnya kasus keamanan, pencurian atau penyalahgunaan data. Untuk itulah saat ini perlu dikupas  bagaimana peran akuntan menjadi garda terdepan dalam menciptakan good corporate governance di era Transformasi Digital ini.

Prof. Drs. Basuki, M.Com (Hons) PhD, Akt, CA, CMA  dalam paparannya menyampaikan beberapa dampak dari disrupsi teknologi diantaranya efisiensi waktu, menekan biaya, meningkatkan produktifitas, meningkatkan akurasi serta mengatasi keterbatasan SDM. Dari sisi pekerjaan audit akan memunculkan Audit tanpa gangguan manusia  dengan Akses data secara Real-Time.

Menurutnya beberapa pekerjaan akuntan yang bersifat repetitif, rutin dan dapat diprediksi akan tergantikan oleh teknologi sehingga akuntan harus inovatif dan kreatif, relation serta mampu menjadi akuntan yang out of the box untuk mengantisipasi pekerjaan yang unpredictable.

“Di era Digital teknologi justru sangat membantu pekerjaan akuntan yang sifatnya rutin. Bahkan   memunculkan Peluang bagi peran akuntan yang sangat luas  diantarnya  mengidentifikasi permasalahan, melakukan analisa statistik, menginterpretasikan hasil, advisor bisnis, advisor topik spesifik, pengolahan data, pemanfaatan sistem robotic, sustainability serta tata kelola sistem informasi” jelasnya

Lebih lanjut Prof Basuki menjabarkan tentang peran Ikatan akuntan Indonesia sebagai organisasi profesi yang menjembatani kebutuhan Akuntan di Masa depan dengan Prakarsa 6.1  yakni IAI Menguasai Perubahan dan Menyiapkan Sikap Masa Depan.

Webinar ini ditutup dengan pesan dari Prof Basuki kepada mahasiswa FEB sebagai calon penerus bangsa yaitu untuk selalu belajar, mau belajar dan mau beradaptasi dalam sesuatu yang baru. 

“Ada 2 hal yang harus dimiliki oleh  anda mahasiswa akuntansi sebagai calon akuntan, bahwa anda harus menjunjung tinggi komitmen dan etika sebagai modal dasar untuk menghadapi era disrupsi ini. Anda harus selalu belajar terus sepanjang hayat agar selalu mengikuti perubahan. Lakukan  update ilmu dan skill, miliki sikap humble/rendah hati, tidak merasa paling pintar atau sombong” pesannya mengakhiri webinar tersebut.

Dr. Puji Handayani, S.E., M.M., Ak., CA, CMA, CIBA, CRSA, selaku Ketua IAI Wilayah Jawa Timur Komisariat Malang Raya dalam sambutannya menyampaikan bahwa berbagai macam disrupsi tidak bisa dihindari  pada era R.I 4.0 atau Society 5.0 yang berdampak pada berbagai profesi tidak terkecuali profesi akuntan. “Industri digitalisasi membuat kita bisa menjalankan semua aktivitas melalui genggaman mulai dari perbankan, trading apapun jasa yang bisa dilakukan dalam genggaman. Hal ini menjadi era peradaban baru yang mau tidak mau kita jalani”, lanjut Puji.


Jangan Lewatkan Kabar Terbaru dari Kami!

Berita Terbaru