FEB UNISMA Gandeng Praktisi BUMN, Bekali Calon Lulusan Berdaya Saing

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang menyelenggarakan Program Pendidikan Etika Pengembangan diri dengan tema "Personal Development Dan meraih Karir ideal". Dengan menghadirkan Dito Birowo, STP, MM, selaku Area Head Bank Mandiri Malang dan Aditya Permana, RFS, Cht, Mandiri Best Facilitator, Certified by BNSP dan First Senior Manager Bank Mandiri. Kegiatan ini Guna membekali lulusan agar mampu beradaptasi dengan kebutuhan industri. Acara ini dihadiri oleh Segenap Pimpinan dan Dosen FEB Unisma Serta Mahasiswa tingkat akhir dari Program Studi Manajemen,Akuntansi dan Perbankan Syariah.

Acara yang dibuka oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang, Nur Diana SE, M.Si,CMA.,CBV.,CERA dalam sambutannya menyatakan bahwa Pendidikan etika Pengembangan diri merupakan program unggulan FEB Unisma yang berlangsung sejak tahun 2004 yang dalam implementasinya dari tahun ke tahun mengalami pengembangan sesuai dengan kebutuhan industri. Program ini dikemas dalam bentuk Seminar, workshop, ujian psychotest, job interview practice , dimana semua narasumber adalah para pakar kepribadian, praktisi yang expert dibidang Human Resource Development.

Lanjut Nur Diana juga menyampaikan bahwa Pendidikan etika pengembangan diri ini merupakan implementasi dari bimbingan karir yang ada di FEB Unisma, apalagi era 4.0 yang menuntut lulusan harus siap menghadapi segala perubahan dan mampu beradaptasi dengan kebutuhan industri.

“Output dari lulusan FEB Unisma diharapkan memiliki tiga ciri yang harus dituju yaitu inovatif, character dan super smart. Maka untuk mencapai ketiga hal tersebut FEB Unisma sebagai salah satu Fakultas yang paling diminati oleh Masyarakat melakukan berbagai terobosan agar lulusannya siap bersaing dalam dunia industri 4.0 diantaranya kelembagaan FEB, kurikulum merdeka belajar, learning method dan funding diarahkan berbasis education 4.0 sehingga lulusan kita diharapkan mampu menerapkan, me-manage dan mengembangkan teknologi. Sebagai imbalan untuk mengadaptasi hal tersebut melalui Pendidikan etika pengembangan diri, agar mereka mampu adaptif dan melakukan learning by doing sepanjang masa.”

Aditya Permana, RFS, Cht menyampaikan soal kepribadian merupakan gabungan dari karakter dasar. “Kepribadian tidak terbentuk begitu saja. Hanya melalui proses mencoba dan jatuh bangunlah seseorang akan memiliki hati yang teguh, membangun ambisi, dan mencapai sukses. Ada beberapa hal positif dari memahami diri sendiri diantaranya membuat jiwa kita lebih bahagia dan tenang, paham kekuatan dan kelemahan diri sendiri,” ujarnya

Hal tersebut dapat menjadi plan untuk rencana masa datang. Selain itu hal positif tersebut akan mampu meningkatkan kemampuan berkomunikasi dari individu.

Lebih lanjut Aditya Permana yang memiliki penghargaan sebagai best fasilitator Mandiri tahun 2023 ini menekankan bahwa "everyone is a leader" berarti bahwa setiap orang memiliki kemampuan untuk memimpin dan mengarahkan diri sendiri untuk mencapai tujuan dan impian, tidak hanya dalam konteks organisasi atau perusahaan. Dalam pandangan ini, pemimpin tidak hanya berarti orang yang memimpin tim, tapi juga orang yang memimpin diri sendiri untuk mencapai tujuan dan impian yang diinginkan.


Jangan Lewatkan Kabar Terbaru dari Kami!

Berita Terbaru