Kupas Pentingnya Penyusunan Laporan Keuangan UMKM Berbasis SAK EMKM, Shofia Pertahankan Risetnya dihadapan Penguji Internasional

Pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia sangat besar dan menjadi salah satu penopang perekonomian negara. Hal ini dapat dilihat dari jumlah pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang setiap tahunnya terus bertambah, hal ini dapat menjadi momentum bagi sektor ekonomi Indonesia untuk semakin berkembang dan dengan semakin banyaknya jumlah pelaku UMKM juga menjadi hal yang positif, karena banyaknya jumlah pelaku UMKM akan menciptakan banyak lapangan pekerjaan yang diharapkan dapat menyerap banyak tenaga kerja sehingga dapat mengurangi pengangguran dan membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia merupakan tulang punggung perekonomian bangsa sekaligus penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) yang memiliki peran penting dalam pemulihan ekonomi Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) pada Maret 2021 jumlah UMKM di Indonesia mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap Produk D, sebanyak metik Bruto sebesar 61,07% atau senilai Rp8.573,89 triliun. Meskipun pertumbuhan UMKM menunjukkan peningkatan, namun pasarnya masih kecil dan belum dapat mewujudkan peran sertanya secara optimal dalam perekonomian nasional. Hal ini dipicu karena UMKM masih menghadapi berbagai kendala dan hambatan, baik internal maupun eksternal, pencatatan keuangan. Atas dasar inilah Shofia Hikmawati, Mahasiswa Program Akuntansi kelas Internasional meneliti tentang Kualitas Laporan Keuangan pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah dengan Title THE INFLUENCE OF WORK EXPERIENCE AND EDUCATION LEVEL ON THE QUALITY OF FINANCIAL STATEMENTS BASED ON SAK-EMKM

Penelitian Shofia ini dibimbing oleh  Maslichah, SE, MSi, Akt, CA, CBV. CERA dan Erfan Effendy SPd. MPd.Shofia melakukan survey pada   pengusaha (owner) kuliner  Cofee. Menurutnya Indonesia memiliki kebutuhan dan permintaan kopi yang tinggi. Konsumsi kopi di Tanah Air terus meningkat dari tahun ke tahun, sehingga peluang usaha kopi masih terbuka lebar. Disamping itu Indonesia memiliki berbagai jenis kopi yang berkualitas tinggi, seperti Arabika, Robusta, Flores, Toraja, dan banyak lagi. Jadi, membuka kedai kopi bisa menjadi peluang untuk menarik pelanggan lokal dan turis asing. Sayangnya, UMKM yang bergerak dibidang kuliner Coffe menghadapi tantangan tentang Penyusun laporan keuangan UMKM harus memastikan bahwa pengelolaan keuangan yang dilakukan transparan dan akuntabel. Sehingga sangat penting bagi UMKM kuliner Coffee  untuk menyusun laporan keuangan UMKM dalam bidang kuliner kopi meliputi aspek pengelolaan keuangan yang transparan, penggunaan akuntansi yang tepat, pengungkapan informasi yang lengkap, pengendalian intern yang baik, pengajuan laporan yang tepat waktu, dan penggunaan teknologi untuk meningkatkan efisiensi. Atas dasar inilah ia melakukan riset sejauh mana UMKM kuliner Coffee Menyusun laporan keuangan berdasarkan SAK EMKM dan faktor-faktor yang mepengaruhinya.

Survey dilakukan pada UMKM kuliner coffe, sebanyak 40 owner telah menjadi respondendengan menggunakan pendekatan analisis regresi linear berganda, hasil risetnya membuktikan bahwa pengalaman kerja dan jenjang Pendidikan pengusaha UMKM berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas laporan keuangan EMKM.
Shofiah Hikmawati berhasil mempertahankan hasil International Thesis Examination dihadapan para penguji salah satunya penguji Internasional yakni  Shadi Emad Alhaleh, PhD dari Hankou Universty Wuhan China, Nur Diana SE, MSi, CMA, CBV CERA dan Harun AlRasyid PhD. Bahkan Penguji Internasional  memberikan apresiasi atas karya ilmiah dan presentasi yang sangat menarik disampaikan oleh Shofiah.


Jangan Lewatkan Kabar Terbaru dari Kami!

Berita Terbaru