FEB UNISMA, Hadirkan Honorary Speaker dari Qatar & Rusia Dalam 4th ICEBUSS 2022

Perhelatan International Conference on Economics, Business and Social Sciences (ICEBUSS) yang ke-4 menghadirkan banyak kejutan. Salah satunya, konferensi ini berhasil diikuti oleh pembicara dari 18 negara dan diikuti oleh hamir 2000 peserta yang berasal   dari 20 negara. Hal yang lebih special adalah hadirnya Sheikh Abdul Aziz Abdul Rahman Hassan Al-Thani , PhD  selaku Sekretaris Jenderal Dewan Keluarga Kerajaan Qatar dan Ketua Dewan Pengawas Dana Kemanusiaan Kerajaan Qatar. Kehadiran beliau disambut baik oleh Dekan FEB UNISMA yang sekaligus  Conference Chair  4th  ICEBUSS ,  Nur Diana, SE., M.S.i.  Dalam sambutan kehormatan tersebut  Dekan FEB UNISMA  memberikan sambutan khusus untuk menyambut hadirnya Sheikh Abdul Aziz Abdul Rahman Hassan Al-Thani , PhD dan menyampaikan  terima kasihnya secara langsung kepada beliau yang telah bersedia menjadi honorary speaker dengan Tema Leadership With Love. Menurutnya Tema Ini sangat penting Dalam memberikan insiht bagi para peneliti, praktisi maupun akademisi yang turut hadir sebagai partisipan untuk memdengar langsung bagaimana implementasi Leadership with Love Ala Sheikh Abdul Aziz Abdul Rahman Hassan Al-Thani , PhD yang berpengalaman baik di dunia pemerintahan maupun Bisnis, Mengingat Beliau adalah Sekretaris Jenderal Dewan Keluarga Kerajaan Qatar dan Ketua Dewan Pengawas Dana Kemanusiaan Kerajaan Qatar serta CEO perusahaan multinasional.
 Dalam paparanya , Sheikh Abdul Aziz Abdul Rahman Hassan Al-Thani , PhD mengupas  tentang Leadership with love.  Dimana untuk menjadi pemimpin sebuah organisasiseharusnya memulai dengan meningkatkan kemampuan dalam memimpin diri sendiri terlabih dahulu. Beliau juga mengungkapkan bahwa beliau memiliki banyak teori tentang leadership yang berbeda dengan teori yang dikemukaan oleh John C. Maxwell. 
“ Golden Rules in leadership. Diantaraya Pertama, pemimpin haruslah seorang pemimpi (Dreamer). Pemimpin harus memiliki mimpi yang besar bagi organisasi yang dipimpinnya. Aspek kedua yang harus dimiliki pemimpin adalah inisiatif. Pemimpin tidak boleh menunggu orang lain untuk bertindak. Inisiatiflah yang membedakan antara Leaders dan Followers. Selanjutnya adalah memimpin dengan cinta.  Cinta sangat penting dalam prinsip kepemimpinan karena hubungan emosional antara pimpinan dan pengikutnya akan memnentukan kualitas sebuah organisasi. Selanjutnya pemimpin harus memprioritaskan pengikutnya karena pengikutlah yang bersama-sama membangun organisasi. Pemimpin harus peduli terhadap pengikutnya dan memastikan kemajuan dan kesejahteraan pengikutnya. Hal lain yang harus dibangun adalah kepercayaan (trust) antara pemimpin dan pengikut. Pemimpin harus memberi kepercayaan kepada pengikutnya terutama dalam memberikan tanggung jawab pada pengikutnya. Seorang pemimpin tidak seharusnya menganggap dirinya sebagai sososk yang paling jenius dan paling cakap sehingga merendahkan (under estimate) pengikutnya. Beliau menambahkan bahwa mungkin butuh kerja keras untuk menerapkan implementasi pada awal prosesnya. Namun dengan implementasi leadership yang baik, pada akhirnya organisasi bisa diotomatisasi. Di akhir presentasi beliau, beliau menkankan bahwa jika akan menjadi pemimpin, maka memimpinlah dengan cinta.  
Honorary Speaker dari Rusia, Prof. Elchim Gashimov PhD juga memberikan materi yang sangat menarik Rethingking Econony In the Artificial Intelegence Era. Dalam paparanya Prof Elchim banyak mengupas Peranan Artificial Intelegence diberbagai bidang, salah satunya bidang bisnis dimana artifisial intelegence sangat penting untuk menumpas Fraud  melalui teknologi biometrik, pemantauan data otomatis, deteksi otomatis, analitik prediktif, alat visualisasi data. Platform generasi baru sedang diperkenalkan di sektor perbankan, berdasarkan kerja chatbots dan Robo-Advisers, prinsip-prinsip IoT (Internet of Things), termasuk alat anti-penipuan untuk melawan ancaman eksternal dan internal.


Jangan Lewatkan Kabar Terbaru dari Kami!

Berita Terbaru