Dr. Sutan Emir Hidayat (Director of Islamic Economic Supporting Ecosystem KNEKS) Kupas Optimalisasi Ekonomi Dan Keuangan Islam Dalam Mencapai Target SDGs

EBESSIC 2022 yang digelar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang pada 7 Desember 2022 menghadirkan salah satu Keynotes Speaker yaitu Dr. Sutan Emir Hidayat Pria Kelahiran Sumatera Barat saat ini menjabat sebagai Director of Islamic Economy Supporting Ecosystem at National Committee for Islamic Economy and Finance (KNEKS).Sebelum bergabung dengan KNEKS,  merupakan Associate profesor dan  Head  Sekolah Bisnis di University College of Bahrain (UCB). Ia bergabung dengan UCB pada September 2007 setelah menghabiskan dua tahun akademik di International Islamic College, Malaysia. Dr. Hidayat adalah pemegang PhD di bidang Islamic Banking and Finance dari International Islamic University Malaysia (IIUM) dan teklah menerbitkan Dia juga menerbitkan artikel secara teratur di Islamic Finance News (IFN-Red Money).

Dalam EBESSIC 2022 Kali ini, Dr Sutan Emir Hidayar Mengupas Optimalisasi Ekonomi Dan Keuangan Islam Dalam Mencapai Target SDGs.

Menurutnya Keuangan Syariah Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020 – 2024 : Percepatan pengembangan sektor keuangan syariah; Melakukan sosialisasi dan edukasi terkait keuangan syariah; Meningkatkan peran lembaga keuangan syariah dalam pelaksanaan program pemerintah dan sistem pembayaran; Meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia; Mendorong peningkatan transparansi, akuntabilitas, kepemilikan dan profesionalisme dalam pengelolaan dana sosial keagamaan serta optimalisasi pemanfaatannya untuk pelaksanaan pembangunan; Mendorong peran keuangan syariah dalam pengembangan sektor riil. Ekonomi syariah dalam pemulihan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan Ekonomi syariah telah menjadi tren baru dalam arus utama ekonomi global dan katalisator pertumbuhan ekonomi global, Tren populasi Muslim global terus meningkat, ekonomi syariah mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia sehingga sejalan dengan prinsip berkelanjutan, nilai ekonomi syariah dapat mendorong pertumbuhan nasional yang merata sesuai maqasid syariah, mekanisme redistribusi islam merupakan sistem jaring pengaman sosial yang sangat mendasar dan sistematis, Sistem keuangan syariah yang berbasis profit sharing atau risk sharing dapat menjaga stabilitas sistem keuangan terhadap berbagai jenis krisis. Lembaga Keuangan Mikro Syariah Sejalan Dengan SDGs Terdapat banyak instrumen dalam sistem keuangan syariah yang dapat digunakan sebagai jalan untuk mencapai SDGs, baik lembaga keuangan bank maupun lembaga keuangan non bank. Lembaga non bank antara lain asuransi, pegadaian, reksa dana, pasar modal, Lembaga Keuangan Mikro Syariah. Lembaga keuangan syariah dan SDGs memiliki tujuan yang sama yaitu hadir untuk kesejahteraan masyarakat, melalui layanan dan produk keuangan lembaga keuangan mikro syariah dapat mewujudkan tujuan SDGs yaitu meningkatkan perekonomian masyarakat dan memberikan kesejahteraan. Melalui lembaga keuangan mikro syariah (LKMS), masyarakat dapat memperoleh modal usaha dan menikmati produk yang dapat meningkatkan pendapatan, seperti investasi. Kegiatan LKMS memberikan layanan kepada masyarakat akar rumput yang tidak memiliki akses ke lembaga yang lebih besar, tujuannya sama yaitu mencapai kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan, sejalan dengan tujuan SDGs. Jenis usaha di Indonesia didominasi oleh usaha skala mikro, kecil dan menengah. Dengan demikian, untuk pemenuhan permodalan dan pemerataan pendapatan, LKMS dapat menjadi masa depan dan salah satu solusi dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Bentuk peran lembaga keuangan mikro syariah untuk mencapai tujuan SDGs yaitu BPRS dan BMT menyediakan akses layanan keuangan sampai ke akar rumput (untuk menyediakan layanan keuangan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat secara keseluruhan).


Jangan Lewatkan Kabar Terbaru dari Kami!

Berita Terbaru