Dosen FEB Unisma Teliti Impulsive Buying di Era E-commerce

Tim peneliti dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang (FEB Unisma) telah melakukan penelitian mendalam mengenai perilaku pembelian impulsif di era e-commerce. Penelitian ini mengkaji hubungan antara perilaku individu, promosi, dan kecenderungan pembelian impulsif dengan e-impulsive buying, serta peran suasana hati dan pengendalian diri sebagai variabel intervening.

Nanik Wahyuningtiyas, sebagai ketua tim peneliti, menjelaskan bahwa studi ini bertujuan untuk mengungkap faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian impulsif secara online. "Kami ingin memahami bagaimana perilaku individu dan strategi promosi mempengaruhi keputusan konsumen untuk melakukan pembelian impulsif di platform e-commerce," ujarnya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku individu memiliki pengaruh signifikan terhadap suasana hati positif dan negatif konsumen. Konsumen dengan kebiasaan yang terorganisir cenderung memiliki suasana hati yang lebih positif, sementara perilaku yang kurang terencana dapat memicu suasana hati negatif. Promosi juga terbukti berperan penting, dengan promosi yang efektif meningkatkan suasana hati positif, sementara promosi yang kurang tepat dapat memicu suasana hati negatif.

"Kami menemukan bahwa kecenderungan pembelian impulsif tidak berpengaruh signifikan terhadap suasana hati positif atau negatif, tetapi berpengaruh signifikan terhadap pengendalian diri," kata Nanik. "Konsumen dengan kecenderungan impulsif biasanya memiliki kontrol diri yang lebih rendah."

Dalam konteks e-impulsive buying, penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku individu, promosi, dan kecenderungan pembelian impulsif semuanya memiliki pengaruh signifikan. Namun, suasana hati positif dan pengendalian diri tidak memiliki pengaruh signifikan, sementara suasana hati negatif justru mendorong pembelian impulsif secara online.

Penelitian ini juga menemukan bahwa hanya satu hubungan melalui variabel intervening yang signifikan: pengaruh promosi terhadap e-impulsive buying melalui suasana hati negatif. Ini menunjukkan bahwa promosi yang kurang tepat dapat memperburuk suasana hati negatif dan meningkatkan kecenderungan konsumen untuk melakukan pembelian impulsif.

Nanik berharap hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan baru bagi perusahaan e-commerce dalam merancang strategi pemasaran yang lebih efektif. "Dengan memahami interaksi antara perilaku individu, promosi, dan suasana hati konsumen, perusahaan dapat menargetkan konsumen dengan lebih tepat dan meningkatkan efektivitas kampanye pemasaran mereka," tambahnya.

Penelitian ini tidak hanya memberikan kontribusi signifikan bagi literatur akademik, tetapi juga menawarkan strategi praktis bagi perusahaan untuk mengelola dan memanfaatkan perilaku konsumen di pasar digital yang semakin kompetitif. Penelitian ini merupakan salah satu upaya FEB Unisma untuk terus berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan aplikasi praktis di bidang ekonomi dan bisnis. Tim peneliti berharap temuan ini dapat disebarluaskan melalui publikasi jurnal dan berbagai seminar untuk menjangkau audiens yang lebih luas. (*)

Sumber : TIMESINDONESIA


Jangan Lewatkan Kabar Terbaru dari Kami!

Berita Terbaru