Webinar Sinergitas Praktisi dan Profesi, Tingkatkan Kompetensi Lulusan FEB Unisma

Fraud atau kecurangan dalam suatu laporan keuangan riskan dan kerapkali terjadi, baik secara global maupun di Indonesia. Banyak skandal-skandal akuntansi sebagai perwujudan praktik fraud Seringkali melemahkan tata kelola yang baik. Kondisi ini tentunya menjadi tantangan bagi auditor untuk membuktikan integritasnya, terlebih selama dunia menghadapi pandemi COVID-19 seperti saat ini. Perusahaan dituntut untuk secara konsisten menerapkan tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG) agar dapat bertahan di tengah pasar yang terdisrupsi.

Semangat ini diusung dalam webinar yang diadakan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang (Unisma) bekerjasama dengan Ikatan Akuntan Indonesia Wilayah Jawa Timur Komisariat Malang Raya dengan tema Tata Kelola dan Upaya Mendeteksi Fraud di Indonesia, Sabtu (18/7).

Webinar ini menghadirkan Akhmad Muslich (Alumni FEB Unisma sebagai Auditor Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian RI) dan Jaswadi, S.E., M.Si., DBA Akt, CA, CPA (IAI Wilayah Jatim Komisariat Malang Raya dan KAP Hari Purnomo & Jaswadi). Acara yang diprakarsai oleh Himaprodi Akuntansi FEB UNISMA ini dibuka oleh Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) UNISMA Nur Diana yang dalam sambutannya mengatakan bahwa Webinar ini merupakan kerjasama dengan IAI Komisariat Malang Raya yaitu organisasi profesi akuntan yang bertujuan untuk mempersiapkan lulusan khususnya calon akuntan yang nantinya berprofesi sebagai auditor harus memahami peranannya dalam mewujudkan Good Corporate Governance (Tata Kelola yang baik). Good Corporate Governance membutuhkan peranan berbagai pihak diantaranya kepentingan Direktur, Dewan Komisaris, Sistem Pengendalian Internal, High Quality Reporting (Laporan Keuangan berkualitas) dan tentunya ini membutuhkan peranan Auditor baik auditor internal dan eksternal.

“Perwujudan Tata kelola yang baik di berbagai perusahaan maupun instansi pemerintah seringkali dihadapkan pada berbagai tantangan seperti praktik kecurangan (Fraud) yang ditunjukkan maraknya skandal akuntansi, rendahnya tingkat kepercayaan pada keandalan dan objektivitas laporan keuangan oleh pihak yang. Kasus skandal Enron, Worldcom, Kimia Farma, PT Garuda Indonesia dll. Untuk itulah peranan Auditor menjadi semakin penting” Ujarnya .

Sengaja kita datangkan para praktisi baik dari lingkungan sektor publik yaitu auditor Internal Kementan RI dan Auditor Eksternal KAP Hari Purnono & Jaswadi, agar semua peserta webinar ini memahami bagaimana peran masing-masing auditor tersebut dalam mendeteksi Fraud guna mewujudkan Tata kelola yang baik, apalagi masa pandemi ini ada kebijakan Physical Distancing, apakah profesi ini mampu menjalankan peranannya secara optimal dan di masa pandemi ini apakah semakin memicu praktik Fraud? Kita lihat jawabannya dari kedua praktisi ini” jelas Diana mengakhiri sambutannya

Sementara itu ketua (IAI) Ikatan Akuntan Indonesia Wilayah Jawa Timur Komisariat Malang Raya Dr. Pujihandayati SE, MM,Ak, CA,CMA, CIBA CRSR dalam sambutannya mengapresiasi webinar yang membahas Good Corporate Governance serta bagaimana mendeteksi Fraud. Di beberapa program pemerintah sudah melakukan upaya- upaya pencegahan Fraud dengan mendeteksinya mulai dari penganggaran, alokasi biaya perjalanan dinas bahkan saat ini yang lebih difokuskan semua pengeluaran modal dialihkan untuk penanganan covid. Jika ini tidak dikawal kemungkinan besar memunculkan Fraud” jelasnya.

Sementara itu Akhmad Muslikh SE., M.M dalam paparannya banyak menjabarkan peranan auditor internal dalam mencegah terjadinya Fraud di organisasi sektor publik yaitu Kementrian pertanian Republik Indonesia. Menurutnya Fraud bisa terjadi karena kesempatan, rasionalisasi dan motivasi. Muslich mengutip dari Gone Theory bahwa Fraud itu bisa terjadi karena kebutuhan, keserakahan, adanya celah, kesempatan dan peluang terbuat untuk melakukan fraud. Bentuk-bentuknya bisa seperti penyimpangan aset, korupsi maupun pernyataan palsu.

Sedangkan Jaswadi selaku auditor Eksternal (Kantor Akuntan Publik hari Purnomo & Jaswadi) yang sehari-harinya seringkali mengaudit Badan Layanan Umum ini menjabarkan beberapa curent issue di seputar pelaporan keuangan bahwa World Bank sebagai lembaga terpercaya Internasional akan digunakan rujukan oleh investor dan pengguna yang akan joint business dengan Indonesia kira-kira accounting dan auditing harus segera direkomendasikan rancangan undang-undang pelaporan keuangan dan sebuah undang undang komprehensif tentang akuntan publik. Namun sampai sekarang undang -undang pelaporan keuangan masih belum diwujudkan dalam bentuk Undang-Undang.

Pada akhir sesi Nur Diana., S.E., M.Si. berharap kegiatan webinar yang ke 25 dapat memberikan memberikan wawasan, insight dan penguatan kompetensi kepada calon lulusan yang ingin berprofesi menjadi auditor harus memperhatikan berbagai praktik kecurangan yang melanggar tatanan GCG. Sedini mungkin tatanan menjadi auditor yang kompeten, independen dan berintegritas harus kita kenalkan, dan bagaimana penerapan tata kelola perusahaan berdasar prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi dan fairness.

“Sulitnya mewujudkan High Quality Reporting (laporan keuangan yang berkualitas),problem bisa saja terjadi dari penyusunan laporan keuangan dan auditor yang tidak menegakkan integritas, independensi dan objektivitas dalam audit. Tak jarang fraud terjadi karena kerjasama antar penyusunan laporan keuangan dan rendahnya integritas auditor.

“Penting bagi perguruan tinggi untuk memperkuat karakter lulusan. Ini menjadi tugas kami sebagai perguruan tinggi, pencetak calon akuntan yang harusnya mampu menegakkan kompetensi teknis, etika dan moral yang tinggi'' ungkapnya usai webinar, Sabtu (18/7).

Hal ini, kata Diana menjadi fokus perguruan tinggi khususnya prodi Akuntansi FEB UNISMA mencetak lulusan yang ingin menjadi auditor berkualitas kedepannya. ''Dari webinar ini kita banyak dapat insight, khususnya dari alumnus kita yang sekarang jadi auditor internal di Kementan dan praktisi yang masuk jajaran asosiasi profesi. Masukan ini akan kami jadikan rujukan dalam melakukan perombakan kurikulum Merdeka Belajar yang saat ini sedang kami godok disamping kami tingkatkan infrastruktur laboratorium, IT, ekspansi kerjasama dengan berbagai mitra'' jelas Diana


Jangan Lewatkan Kabar Terbaru dari Kami!

Berita Terbaru