SPM FEB UNISMA: Investor Milenial Punya Andil Besar Tingkatkan Kinerja Pasar Modal Indonesia

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang sebagai lembaga pendidikan tinggi yang berkomitmen untuk meningkatkan kompetensi lulusannya dibidang Pasar Modal dan Investasi, kembali hadir secara konsisten dalam menggelar Sekolah Pasar Modal. Acara yg diorganisir oleh Aktivis Galeri Investasi BEI FEB UNISMA  berlangsung pada 25 Mei 2021 telah mencapai angkatan yang ke X ( Sepuluh) Part 2.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang didapuk untuk membuka kegiatan yang diberi tema "Millenial Yuk Nabung Saham " , dengan dua narasumber yaitu  Dyan Fajar Mahardika selaku Trainer PT Bursa Efek Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Timur, dan Zanuar Priyatno selaku Senior Representative PT Indopremiere Sekuritas.

Nur Diana, SE, M.Si dalam sambutannya saat  membuka Sekolah Pasar Modal Angkatan X mengatakan bahwa SPM ini merupakah wujud nyata dunia Industri turut andil dalam pengembangan kompetensi calon lulusan maupun perombakan kurikulum kampus merdeka Belajar pada 3 prodi yang ada di FEB UNISMA.

"Kegiatan ini merupakan upaya yg secara konsisten dan sistematis dalam meningkatkan kompetensi lulusan link  dengan dunia industri" Jelas Diana,

"Saat ini dunia pasar modal Indonesia sangat berperan dalam pemulihan ekonomi  yang awal pandemi terkontraksi sangat tajam namun dengan dukungan investor mampu bangkit kembali di akhir tahun 2020. Data  menunjukkan 57% dukungan investor milenial  melakukan investasi  di pasar modal Indonesia selama pandemi. Kita berharap andilnya investor milenial tidak sekedar ikut-ikutan investasi tetapi benar- benar melakukan investasi yang didukung oleh skill dan kompetensi. Untuk itulah Tujuan Sekolah Pasar Modal ini digelar dengan memberikan edukasi dan sosialisasi kepada calon investor agar bisa melakukan investasi dengan strategi yang benar dan tepat.

Sejalan kebijakan kampus merdeka FEB UNISMA sudah sangat siap mengimplementasikannya dengan menggandeng dunia usaha dan dunia industri ( DUDI). Dengan trainer  DUDI yang selalu turut andil dalam setiap pembelajaran yang ada   di  FEB UNISMA diharapkan mampu   memberikan knowledge dan skill untuk berinvestasi. Maka perlu pahami analisa fundamental dan analisa teknikal untuk menjadi investor yang cerdas.

Lanjut Diana mengatakan Sekolah Pasar Modal ini merupakan langkah untuk membantu kebijakan dari Kementerian Keuangan dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam meningkatkan kuantitas Investor khususnya Investor Pemula. Dengan mengenal sejak dini bagaimana investasi yang tepat dengan didukung strategi dan teknik yang tepat, hal ini akan membangkitkan perekonomian Indonesia di Masa Pandemi.

 

 

Sementara itu Dyan Fajar Mahardika selaku Trainer BEI Jawa Timur menjelaskan dalam paparannya Prospek Indonesia ke depan, antara lain pertumbuhan jangka panjang yang sangat baik dengan bertambahnya jumlah perusahaan yang listing di BEI. Indonesia juga diprediksi akan menjadi negara terbesar se-ASEAN dan sebagai negara yang paling diminati investor untuk berinvestasi. Selain itu, Indonesia juga diprediksi akan menjadi negara terbesar dalam hal market for digital activities. Prospek yang sedemikian baiknya diharapkan mampu dimanfaatkan baik bagi investor maupun calon investor untuk memulai berinvestasi di pasar modal, sehingga pertumbuhan dan pembangunan ekonomi terus mengalami perkembangan.

Zaunar Priyatno selaku Senior Representative IPOT Malang menjelaskan dalam melakukan investasi saham, perlu memerlukan beberapa analisis, agar bisa menjadi investor yang sukses dikemudian hari. Analisis yang lazim digunakan oleh para investor adalah analisis fundamental dan teknikal. Secara umum, analisis fundamental digunakan untuk mengetahui tentang dasar-dasar ekonomi, neraca, laporan laba rugi dan sebagainya, disisi lain, analisis teknikal berkaitan dengan mempelajari kinerja sejarah pergerakan harga dengan mengukurnya kepada pergerakan harga di masa depan. Lanjut beliau menjelaskan terdapat dua pendekatan untuk menganalisis secara fundamental performa suatu perusahaan, yaitu top-down dan bottom up. lanjut beliau menjelaskan ada 3 hal yang mendasari analisis teknikal yaitu price discount everthing, price move in trend dan history repeats itself.


Jangan Lewatkan Kabar Terbaru dari Kami!

Berita Terbaru