Replikasi Film Dalam Karya Tulis Ilmiah, Dosen FEB UNISMA Ajak Mahasiswa Hijrah Pendidikan

Bercampurnya nilai kapitalisme dalam nilai-nilai syariah dalam pendidikan Akuntansi Syariah agaknya membuat dosen Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Islam Malang (FEB UNISMA) ini gerah. Melalui karya tulisnya, Arista Fauzi Kartika Sari, S.Pd, MSA berusaha untuk menghilangkan kapitalisme yang melekat pada pola pikir mahasiswa Akuntansi yang dibalut dengan sekulerisme dan utilitarianisme. "Pola pikir sekuler dan utilitarian harus lebih dulu dibongkar dari pola pikir mahasiswa yang akan menempuh mata kuliah Akuntansi Syariah agar tidak menghasilkan pola pikir yang kapitalis yang bersembunyi dibalik indahnya kata “syariah”. Sejatinya, Akuntansi Syariah hadir untuk mendekontruksi Akuntansi Modern. Maka penelitian ini dibuat untuk menggugah kesadaran spiritual mahasiswa dengan cara mengajak berfikir kritis islami dalam proses pembelajaran. Proses pembebasan imerupakan metafora film Le Grand Voyage. Sesuai dengan judulnya, Le Grand Voyage berarti “Perjalanan Akbar” mengenai seorang ayah yang mengajak anaknya, seorang pemuda dengan pola pikir liberal dan sekuler untuk menemaninya melakukan perjalanan haji menggunakan mobil dari Prancis ke Makkah. Proses perjalanan tersebut memberikan nilai-nilai spiritual kepada anaknya. Hal itu lah yang membuat proses pembelajaran untuk pembebasan kapitalisme di mata kuliah akuntansi syariah ini juga menjadi sebuah “Perjalanan Akbar” mahasiswa untuk menemukan “Syariah Value Added” dalam sebuah pembelajaran Akuntansi Syariah, sehingga memunculkan sebuah judul penelitian Le Grand Voyage: Hijrah Pendidikan Akuntansi Syariah," buka dosen Akuntansi ini dengan enerjik.

"Melalui penugasan aplikatif untuk menemukan Syariah Value Added ternyata dapat memberikan dampak positif, yaitu mahasiswa dapat menyadari bahwa dalam akuntansi itu syarat nilai, dan transaksi akuntansi tidak hanya ada pada perusahaan besar, perusahaan Multi Nasional yang biasa mereka pelajari selama perkuliahan dalam akuntansi konvensional dengan nominal yang berjuta-juta atau malah bermilyar-milyar, yang membawa nilai kapitalisme namun dalam aktifitas mereka sehari-hari pun telah melakukan suatu aktifitas yang berhubungan dengan akuntansi, dan mereka bisa menemukan Syariah Value Added di dalamnya. Contohnya yaitu ketika mahasiswa saya bernama Hadi, yang menceritakan bahwa ketika dia akan membeli jaket dengan merek dan Type A, di jalan dia bertemu dengan seorang ibu tua tidur beralaskan kardus di lantai depan toko. seketika itu dia teringat dengan ibu dan neneknya yang ada di Bali, karena dia berasal dari Bali lalu dia memberikan beberapa uangnya untuk Ibu tua itu. Setelah itu dia memutuskan untuk pulang, karena menyadari bahwa uangnya kurang untuk membeli jaket yang dia inginkan. Ketika perjalanan pulang, dia melihat ada jaket yang sama persis seperti yang diinginkannya, di toko yang lain. dia coba tanya harganya, ternyata harganya lebih murah, dan uang yang dimiliki masih ada sisanya setelah dia membeli jaket tersebut. dengan mata berkaca-kaca dia menceritakan hal ini, dari cerita tersebut dia mendapatkan suatu nilai altruisme, kebersyukuran dan tidak lupa kebahagiaan yang triple, karena dia bisa membantu ibu tua, bisa mendapatkan jaket dengan harga yang lebih murah, dan dia dapat pahala dari Allah SWT, itu yang disampaikan kepada saya," ungkap dosen kelahiran Mojokerto ini.


Jangan Lewatkan Kabar Terbaru dari Kami!

Berita Terbaru