Pahami Kuliah Sebagai Ilmu bukan Nilai Tukar

“Menjadi Sarjana Muda, IPK Diatas 3,5, Jadi Kebanggaan Kedua Orangtua, Siap Menyongsong Dunia, Dan Negara Akan Bangga Memiliki Sarjana Seperti Saya”

 

Problematika yang kebanyakan dialami oleh mahasiswa saat ini adalah lemah dalam memahami kuliah sebagai sarana menimba ilmu bukan sebagai nilai tukar. Kebanyakan mahasiswa hanya ingin mendapatkan nilai yang bagus untuk kepentingan dunia kerja bukan untuk memperkaya diri, atau menjadikan dirinya berkualitas dan mampu membangun negri ini lebih baik. Akibatnya banyak mahasiswa yang sering mengambil jalan pintas saat ujian berlangsung. Padahal hal tersebut semakin mendidik kita sulit berlaku jujur. Mahasiswa adalah generasi penerus bangsa, namun bagaimana nasib negri ini jika budaya tidak jujur sudah menjadi budaya yang melekat? Bagaimana kualitas anak-anak bangsa jika dibandingkan dengan bangsa lain jika kita sendiri tidak memperkaya diri dengan ilmu dan diimbangi dengan sikap jujur? Banyak dari mereka juga salah menerapkan metode belajar sehingga ilmu yang dipelajari hanya sebatas lewat tanpa menyerap. Ilmu apa saja yang baru mereka pelajari mudah sekali terlupa.

 

Padahal memahami mata kuliah merupakan suatu keharusan untuk merasakan nikmatnya sebuah ilmu yang sesungguhnya. Namun kebanyakan budaya belajar yang sering kita temui adalah dengan metode menghafal. Sebenarnya menghafal merupakan metode yang tidak efektif untuk diterapkan. Manusia yang cenderung mengimplementasikan otak kiri tanpa melibatkan otak kanan akan mudah lupa. Jika metode menghafal terus dilakukan maka semakin banyak yang kita tahu dari sistem menghafal semakin banyak pula yang kita lupakan. Untuk dari itu metode belajar seseorang harus diubah agar dapat memahami pelajaran dengan mudah. Agar belajar menjadi suatu hal yang menyenangkan dan menjadikan seseorang mudah memahami mata kuliah sebagai ilmu. Beberapa tips mudah dalam belajar:

 

Pertama, luruskan niat. Niat adalah hal yang paling utama harus diperhatikan. “Seseorang akan menuai apa yang dilakukan tergantung niat” Pernyataan tersebut sudah tidak asing dalam pepatah islam. Niatkan untuk ibadah sekaligus gunakan ilmu yang kelak diperoleh dapat bermanfaat bagi sesama umumnya membangun negri ini lebih baik. Buatlah angan-angan tentang mimpi yang sudah tergambar jelas didalam pikiran. Mimpi-mimpi indah yang sudah ada didalam pikiran akan menjadikan seseorang semangat untuk belajar. Belajar akan menjadi suatu yang menyenangkan saat seseorang mempunya motivasi dibalik kegiatan belajar tersebut

 

Kedua, saat belajar berusahalah fokus dan memahami apa yang diajarkan oleh dosen. Saat perkuliahan berlangsung, hindari memainkan gadget dan diskusi terkait hal yang tidak ada hubugannya dengan mata kuliah yang sedang diajarkan. Gadget dan berbincang-bincang tentang hal-hal yang tidak penting hanya akan mengurangi konsentrasi belajar. Saat seseorang sudah tidak fokus pada apa yang dijelaskan maka secara otomatis kemampuan memahami suatu pelajaran menjadi sulit.

 

Ketiga, jika apa yang diajarkan dosen tidak mampu membuat kita paham maka cobalah memberanikan diri untuk bertanya. Keberanian aktif bertanya didalam kelas tidak hanya menambah ilmu dalam diri namun melatih “public speaking” lebih baik.  Dalam dunia kerja juga memperhatikan orang-orang yang cakap dalam berkomunikasi.

 

Keempat, menomorduakan mencatat ketika dosen sedang menjelaskan. Mencatat hanya akan membuat anda terfokus pada satu hal. Anda akan tertinggal saat dosen sudah beralih pada penjelasan yang lain. Tips ini akan menjadi pengecualian jika anda adalah seorang audio visual yang bisa memahami pelajaran sambil mencatat. Namun jika tidak tentu harus mengutamakan perhatian kepada dosen.

 

Kelima, Disiplin dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dosen. Berusahalah mengerjakan sendiri tugas-tugas yang diberikan. Karena hal ini mampu melatih kemampuan kita terkait seberapa jauh kita memahami pelajaran yang diajarkan dosen. Hal-hal seperti copy paste tugas dari teman, akan membuat waktu, tenaga dan pikiran yang selama ini kita luangkan menjadi suatu hal yang sia-sia.  Dengan disiplin tugas maka membuat kita semakin memperdalam ilmu. Seperti yang sudah kita tau bahwa pengalaman adalah guru terbaik. Apa yang diajarkan dosen adalah sebuah pengenalan saja terkait pelajaran tersebut sedangkan untuk proses memahaminya tergantung banyaknya pengalaman atau implementasinya. “Semakin banyak kita mencoba semakin tinggi kesempatan kita untuk berhasil”

 

Terakhir, sering-seringlah melakukan forum diskusi atau kerja kelompok. Forum diskusi akan membantu meningkatkan pemahaman kita serta melatih kemampuan berpikir kritis terhadap sesuatu yang dianggap tidak sesuai dan membutuhkan jalan keluar.

 

Hal yang harus selalu kita ingat, kuliah adalah amanah. Tanggung jawab kita terhadap diri sendiri, terutama keluarga dan negara. Jangan sampai menjadi sarjana hanya sabatas gelar tapi tidak memiliki keahlian, tidak mampu bermanfaat bagi masyarakat, tidak ada sumbangsih terhadap negara.  Jangan sia-siakan uang, waktu dan tenaga yang dikorbankan!

 

Kategori : Jurnalizen Mahasiswa
Redaksi : MEI Jurnalistik

Sumber : MEI Jurnalistik - Gambar
Penerbit : Alfian Budi Primanto

 


Jangan Lewatkan Kabar Terbaru dari Kami!

Berita Terbaru