FGB Kurikulum MBKM, FEB UNISMA Tekankan Flexibility, Mobility dan Quality

FEB Unisma menyelenggarakan “FGD Reorientasi Kurikulum dan Manajemen Pembelajaran Berbasis MBKM” hari Rabu, 27 September 2021 pada pukul 09.00 WIB secara daring dan luring. Kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka untuk memantapkan implementasi Kurikulum di program studi Manajemen, Akuntansi dan perbankan Syariah ini mendatangkan Drs.B.M. Purwanto, MBA, PhD (Tim Kurikulum Kemendikbud Ristek RI &  Komite Kuirkulum Universitas Gadjah Mada Yogyakarta) selaku Narasumber.

Acara dibuka oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang Nur Diana, S.E., M.Si. dalam sambutannya mengatakan bahwa kurikulum merupakan nyawa dari suatu program pembelajaran sehingga keberadaannya memerlukan rancangan, pelaksanaan serta evaluasi secara dinamis sesuai dengan perkembangan zaman, kebutuhan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni (IPTEKS) serta kompetensi yang dibutuhkan oleh masyarakat, maupun pengguna lulusan perguruan tinggi.

Menurutnya perguruan tinggi dalam hal ini FEB UNISMA menghadapi tantangan dalam pengembangan kurikulum di era Industri 4.0 adalah menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan literasi baru meliputi literasi data, literasi teknologi, dan literasi manusia yang berakhlak mulia berdasarkan aqidah Islam Ahlussunnah wal jamaah. Maka dari itu sangat penting bagi FEB UNISMA untuk mengembangkan pengembangan kurikulum yang mampu menjawab tantangan tersebut

Sementara itu Drs B.M. Purwanto, MBA., Ph.D. selaku narasumber menyatakan bahwa dasar pengembangan kurikulum selaras dengan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka adalah kurikulum berbasis Outcome based Education (OBE) dan profil lulusan yang termasuk dalam visi misi perguruan tinggi. Ada 3 kompetensi utama yang dihasilkan dalam visi dan misi program studi yaitu Skill, pengetahuan dan sikap apa yang harus dimiliki dan harus diwujudkan dalam capaian pembelajaran/capaian pembelajaran. Lulusan akan berkontribusi dengan bagus jika mereka memberikan hasil belajar yang bagus bagi program studi yang didasarkan pada nilai-nilai MBKM.

“Dalam penyusunan profil lulusan harus didasarkan pada Outcome Based Education (OBE). Merdeka belajar Kampus Merdeka merupakan metode atau proses belajar untuk menghasilkan kompetensi. Selanjutnya dalam pendesainan kurikulum harus sesuai dengan visi dan misi prodi serta mempertimbangkan resources. MBKM banyak dikembangkan organisasi di seluruh dunia dan intinya fokus pada mobility yang mana perguruan tinggi harus fit dan mengedepankan kualitas dan fleksibilitas dalam implementasinya ” tutur BM Purwanto. Lebih lanjut narasumber memberikan penekanan bahwa MBKM akan berjalan dengan baik harus mencakup 3 hal penting yaitu Flexibility, mobility dan quality ini harus dijalankan seiring dengan implementasi Kebijakan Merdeka Belajar kampus merdeka.


Jangan Lewatkan Kabar Terbaru dari Kami!

Berita Terbaru