FEB Unisma Gelar Focus Group Discussion Tingkatkan Kualitas Riset Mahasiswa Program MBKM

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang semakin konsisten dalam implementasi Kerjasama Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Kali ini dari sembilan program merdeka belajar yang menjadi hak mahasiswa, yang menjadi bahasan utama dilakukan FEB UNISMA adalah Program Penelitian. Proyek riset yang menjadi bahasan utama merupakan salah satu program, merdeka belajar dimana dalam implementasinya akan menimbulkan berbagai persoalan terkait kebijakan konversi dari jam sks ke jam kegiatan. Untuk itulah pada tanggal 20 Agustus 2021 berlangsung Focus Group Discussion yang membahas Peran dan Luaran Penelitian Mahasiswa dalam program Merdeka belajar kampus merdeka. Acara yang berlangsung secara virtual (online) dengan mendatangkan narasumber Ketua FORUM MANAJEMEN INDONESIA (FMI) Pusat Bapak Drs. Sri Gunawan, M.Kom., D.BA. ini di ikuti langsung oleh sekitar 150 peserta yang terdiri dari Dosen dan peneliti dilingkungan FEB UNISMA.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang dalam sambutannya mengatakan bahwa Kegiatan FGD peran dan luaran penelitian mahasiswa dalam kebijakan merdeka belajar merupakan rangkaian dari berbagai kegiatan Hibah Implementasi Kerjasama Kebijakan merdeka belajar Kemendikbud Ristek 2021. Dalam kegiatan ini diharapkan akan menghasilkan masukan dan input dari FMI terkait serangkaian kebijakan, prosedur dan mekanisme program penelitian dalam kebijakan kampus merdeka sehingga program, studi yang ada di FEB UNISMA akan dapat mem-benchmark best practice dari input yang diberikan oleh narasumber.

“FEB UNISMA mahasiswa/mahasiswi mampu mencapai hak tiga semester secara maksimal di luar prodinya untuk mendukung dan berkontribusi dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) khususnya komponen riset. Dari riset yang dilakukan topik yang bisa diangkat atau sebagai bahan riset bisa diambil dari topik yang sederhana atau yang sedang terjadi disekitar. Bisa juga dilakukan dengan berkolaborasi bersama dosen pembimbing yang memiliki keahlian sesuai dengan topik riset yang dipilih “ tutur Diana

 

Sementara itu narasumber FGD Bapak Drs. Sri Gunawan, M.Kom., D.BA. menyampaikan bahwa dalam kampus merdeka mahasiswa memiliki hak belajar 3 semester atau setara dengan 60 sks di luar prodi yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi lulusan untuk peningkatan soft skill, agar siap dan relevan dengan kebutuhan zaman. Menyiapkan lulusan sebagai pemimpin masa depan unggul dan berkepribadian. Program experiential learning dengan jalur yang fleksibel diharapkan akan memfasilitasi mahasiswa/mahasiswi dalam mengembangkan potensi sesuai dengan passion dan bakatnya.

Dari 9 kegiatan seperti magang, proyek desa, kampus mengajar, pertukaran pelajar, penelitian/riset, kewirausahaan, studi dependen, proyek kewirausahaan, dan bela negara. Mahasiswa memiliki hak 3 semester untuk mendapatkan pengalaman di luar prodinya yaitu program studi berbeda dikampus asal, semester di luar kampus dan jumlah semester program studi asal. Beliau juga menyampaikan bahwa mahasiswa melakukan penelitian atau karya tulis dengan mengikuti kaidah scientific. Hal ini dilakukan bertujuan untuk memberikan kompetensi pada para mahasiswa dalam fokus komponen MBKM yang kelima yaitu riset/penelitian.

Dalam hal ini narasumber memberikan insight bahwa mahasiswa mampu mencapai target luaran yang harus dipenuhi sebagai standar pemenuhan komponen riset dan penelitian dalam bentuk laporan, jurnal yang terakreditasi kemenristek, dan seminar karya ilmiah. Selain itu, mahasiswa juga bisa mengikuti lomba karya tulis ilmiah untuk meningkatkan potensi atau kemampuan penelitian yang dilakukan.


Jangan Lewatkan Kabar Terbaru dari Kami!

Berita Terbaru