FEB Unisma Gelar Etika Pengembangan Diri, Siapkan Lulusan Yang Berdaya Saing

Guna membekali lulusan agar mampu beradaptasi dengan kebutuhan industri, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang menyelenggarakan Program unggulan Pendidikan Etika Pengembangan diri dengan tema Personal Development Dalam meraih Kesuksesan Karir. Program yang dikemas secara luring ini merupakan Rangkaian kegiatan mulai 26 Maret 2021 sampai dengan 6 April 2021 bertempat di Hall Abdurahman Wahid Gedung Pasca sarjana lantai 7 Universitas Islam Malang dengan tetap memperhatikan standar protokol kesehatan covid-19. Dalam Kegiatan pendidikan Etika Pengembangan Diri ini terdiri dari berbagai materi diantaranya: Personal development, Service Excelelent, Etika Kerja, Etika Busana Kerja, Job Interview, Psychotest, Komunkasi Efektif di dunia kerja, Etika Komunikasi, Leadership, Entrepreneurship dan Public Speaking.

Acara yang dibuka oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang, Nur Diana SE, MSI dalam sambutannya menyatakan bahwa Pendidikan etika Pengembangan diri merupakan program unggulan FEB Unisma yang berlangsung sejak tahun 2004 yang dalam implementasinya dari tahun ke tahun mengalami pengembangan sesuai dengan kebutuhan industri. Program ini dikemas dalam bentuk Seminar, workshop, ujian psychotest, job interview practice , dimana semua narasumber adalah para pakar kepribadian, praktisi yang expert dibidang Human Resource Development. Materi dikemas sangat menarik yang sangat berbeda dengan pembelajaran didalam kelas. Materi yang diberikan berkaitan dengan hal-hal yang perlu dikuasai dan dipersiapkan dalam memasuki dunia kerja, bagaimana lulusan mahasiswa FEB Unisma untuk mencapai kesuksesan karir di masa depan nantinya.

Lanjut Nur Diana juga menyampaikan bahwa Pendidikan etika pengembangan diri ini merupakan implementasi dari bimbingan karir yang ada di FEB Unisma, apalagi era 4.0 yang menuntut lulusan harus siap menghadapi segala perubahan dan mampu beradaptasi dengan kebutuhan industri.

“Output dari lulusan FEB Unisma diharapkan memiliki tiga ciri yang harus dituju yaitu inovatif, character dan super smart. Maka untuk mencapai ketiga hal tersebut FEB Unisma sebagai salah satu Fakultas yang paling diminati oleh Masyarakat melakukan berbagai terobosan agar lulusannya siap bersaing dalam dunia industri 4.0 diantaranya kelembagaan FEB, kurikulum merdeka belajar, learning method dan funding diarahkan berbasis education 4.0 sehingga lulusan kita diharapkan mampu menerapkan, me-manage dan mengembangkan teknologi. Sebagai imbalan untuk mengadaptasi hal tersebut melalui Pendidikan etika pengembangan diri, agar mereka mampu adaptif dan melakukan learning by doing sepanjang masa.”

Sementara itu pada penyampaian materi Ahmadi Yuliono, S.H, M.BA. selaku Direktur firstbrain, Roni Haryono, S.E., M.M. dan M. Arivianto, S.E., CSTMI selaku Trainer Firstbrain menjelaskan bahwa dalam memasuki dunia kerja, seseorang harus menetapkan tujuan besar dalam mencapai kesuksesan. Tujuan ditetapkan dengan cara SMART yaitu Specific, Measurable, Achievable, Realistic and Time Bound. Dengan menetapkan tujuan dengan tepat dan matang, seseorang akan menjalankan kariernya dengan passion dan tanpa penyesalan di hari tua. Lanjut menjadi komunikator yang sukses harus menguasai 3 V, yaitu Visual, Vocal dan Verbal. Ketiga hal tersebut memiliki persentase berbeda dalam mempengaruhi kesuksesan berkomunikasi. Visual sebanyak 55%, Vocal 38% dan Verbal 7%. Visual terdiri dari posture, gesture, eye contact, facial expression, clothing dan accessories. Vocal terdiri dari tone of voice, clarity of specch, pitch range, loudness dan rhytm. Verbal ini terdiri dari word, vocabulary, grammar, idiom dan slang.

Setelah membahas mengenai komunikasi, pemateri juga membahas mengenai sopan santun dan etika percakapan di tempat kerja. Dalam proses perkenalan, terdapat beberapa ketentuan, yaitu 1) orang yang lebih muda diperkenalkan pada yang lebih tua, 2) mereka yang pangkat atau kedudukan sosialnya lebih rendah diperkenalkan kepada yang lebih tinggi, 3) pria diperkenalkan kepada wanita. Selain proses perkenalan, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai percakapan di tempat kerja, yaitu tidak membual tentang diri sendiri, tidak membicarakan kejelekan orang lain, tidak menanyakan hal pribadi seperti gaji dan status, dan tidak menanyakan harga barang yang dipakai seseorang. Dalam pembahasan materi ini, narasumber juga membagikan magic word yang harus dibiasakan ditempat kerja. Magic word ini terdiri dari terima kasih, tolong, mohon, maaf, silahkan, permisi, dan tidak apa-apa.

Sebagai pemateri dalam program Pendidikan etika pengembangan diri ini semua narasumber merupakan expert telah memiliki banyak pengalaman dalam bidang Human Resources Development sebagai consultant, assessor, Trainer di beberapa Lembaga Personal Development maupun beberapa perusahaan.


Jangan Lewatkan Kabar Terbaru dari Kami!

Berita Terbaru