FEB UNISMA Gelar Seminar Internasional Strategi Keuangan Syariah Masa Pandemi dalam Dies Natalis ke-39

Pandemi Covid-19 yang melanda di seluruh dunia membuat para pelaku usaha harus bergerak cepat untuk beradaptasi dan membuat strategi baru. Memiliki strategi dan mitigasi risiko untuk bertahan dalam pandemi Covid-19 yang membuat kondisi perekonomian menjadi tak menentu.

Atas Dasar hal tersebut Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang menyelenggarakan Webinar Internasional dengan Topik Islamic Finance Strategy in Covid 19 Pandemi Era. Host acara yang bertempat di Gedung Yayasan UNISMA lantai 4 ini dibuka secara langsung oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang, Nur Diana SE, MSi. Dalam sambutannya Nur Diana menyampaikan bahwa tujuan kegiatan Seminar internasional ini adalah untuk memberikan literasi masyarakat terhadap ekonomi dan keuangan syariah yang harus semakin inovatif, mengikuti perkembangan teknologi dan dinamis meskipun tetap mengutamakan prinsip–prinsip utama dalam ekonomi dan keuangan syariah. Hal ini sejalan dengan visi dan misi FEB UNISMA.

Nur Diana juga menambahkan bahwa dampak pandemi covid 19 telah mempengaruhi semua sektor yang ada di semua negara di dunia, tidak luput juga sektor Islamic Finance . Di sektor ini sepertinya beberapa pelaku bisnis yang terimbas antaranya perbankan syariah, pasar modal syariah, hingga industri keuangan nonbank syariah. Untuk itulah seminar ini kita ingin mendapatkan informasi dari para praktisi dan peneliti yang berasal dari negara Indonesia maupun negara Malaysia sengaja kita undang melalui webinar untuk mendengarkan current issue di seputar sektor Islamic Finance di masa Pandemi Covid 19.

Sementara itu seminar internasional yang dipandu oleh Harun Alrasyid, Ph.D dan Rahmawati, M.BA  ini mengarahkan empat narasumber dari Indonesia dan Malaysia yaitu Dr. Sutan Emir Hidayat (Direktur Edukasi dan Riset Komite Nasional Keuangan Ekonomi Syariah), Suhendar SE, Ak, MSi, CA. selaku Group Head Corporate Transformation Bank Syariah Mandiri, Associate Professor Dr.Habeebullah Zakariyah (Head of Study Program International Islamic University Malaysia) dan Dr. Mohd Ikhwan bin Abdul Aziz (Universiti Malaysia Kelantan, Malaysia)

Dalam paparannya Dr. Sutan Emir Hidayat SP., MBA menjelaskan bahwa pandemi Covid-19 telah memberi dampak yang besar di berbagai bidang termasuk dalam bidang ekonomi dan sosial. Kebijakan social distancing telah membatasi pergerakan dan aktifitas ekonomi, yang kemudian menimbulkan kelompok masyarakat miskin baru. Dalam mengatasi pandemi ini pemerintah telah menerapkan sejumlah kebijakan, namun perlu ada dukungan dari masyarakat. Bentuk dukungan masyarakat ini dengan cara mengoptimalkan peran instrumen keuangan sosial Islam dalam bentuk Zakat, Infak/sedekah dan wakaf.

Sedangkan Suhendar, SE. Ak., M.Si, CA. menjabarkan beberapa strategi yang dilakukan oleh BSM dalam mengadaptasi perubahan yang terjadi akibat Covid-19. Diantara perubahan yang menonjol adalah digitalisasi produk dan layanan, mulai dari pembukaan rekening hingga pembayaran dana sosial. Berdasarkan fakta, selama masa Pandemi Covid-19 tercatat ada peningkatan dalam jumlah dana sosial yang dihimpun oleh BSM, yang kemudian disalurkan kepada LAZ BSM untuk mendukung program keumatan dan juga masyarakat terdampak Covid-19.

Pengalaman di Malaysia terkait strategi Islamic Finance diungkapkan oleh Associated. Prof. Dr. Habeebullah Zakariyah yang menjelaskan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah Malaysia dalam mengatasi dampak ekonomi dari Covid-19 adalah pemberian paket kebijakan ekonomi untuk mendorong perekonomian khususnya sektor UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) yang secara langsung terdampak dari kebijakan pembatasan sosial serta memberikan moratorium selama 6 bulan bagi personal loan. Selain itu Dr Habeebullah juga menyinggung peran lembaga zakat di Malaysia dalam mememenuhi kebutuhan masyarakat yang terdampak Covid-19.

Lain halnya dengan paparan Dr. Mohd Ikhwan bin Aziz yang menyampaikan Covid-19 telah mengoreksi beberapa bidang kehidupan, dan mengarahkan bahwa pengembangan digital skill suatu hal yang mutlak harus dilakukan, termasuk dalam operasional industri keuangan syariah. Digitalisasi produk dan layanan menjadi fokus utama yang harus diprioritaskan oleh industri keuangan syariah.

Acara yang berlangsung sangat menarik ini diikuti sekitar 900 partisipan dari media Zoom, Youtube dan Facebook. Banyak pertanyaan dari partisipan kepada narasumber yang dijawab dengan tuntas terkait implementasi nyata peran Islamic Finance di kedua negara yaitu Indonesia dan Malaysia.

Selanjutnya closing speech disampaikan oleh Dekan FEB UNISMA Nur Diana, S.E., M.Si. yang dalam closingnya mengucapkan terima kasih kepada seluruh speaker, Organizing Commite, pimpinan FEB UNISMA, partisipan dan berharap kerjasama 4 institusi yang terjalin dalam kegiatan seminar internasional terus berlanjut dalam rangka implementasi Kampus Merdeka.


Jangan Lewatkan Kabar Terbaru dari Kami!

Berita Terbaru