FEB UNISMA Gelar Pengabdian Masyarakat, Bangkitkan Ekonomi Keluarga

Banyak masyarakat yang terdampak secara ekonomi dari pandemi covid-19. Beberapa usaha mengalami penurunan omset dan pendapatan. Bahkan ada juga perusahaan yang harus membuat kebijakan untuk menghentikan produksi, dimana imbasnya ada PHK (pemutusan hubungan kerja) secara masal. Hal ini lah yang memicu Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang tergerah untuk memberdayakan potensi perempuan sebagai salah satu penopang ekonomi keluarga untuk memberdayakan ekonomi keluarga melalui Pelatihan dan Pendampingan Wirausaha.

Adapun FEB UNISMA sengaja membidik kaum perempuan di masa pandemi covid-19, menurut Nur Diana, S.E., M.Si. selaku Dekan menyatakan bahwa perempuan memiliki potensi dan peran dalam sektor ekonomi sangatlah besar. berdasarkan survei dari Bank Dunia (2016), lebih dari 50 persen usaha mikro dan kecil dimiliki oleh kaum perempuan. Oleh sebab itu kegiatan Pengabdian Masyarakat berupa pelatihan dan pendampingan UMKM kaum perempuan di Malang Raya.

Acara yang digelar secara berurutan pada minggu ke 2 dan ke 3 Bulan Nopember ini menghadirkan tim. Dosen FEB UNISMA yang berasal dari Program Studi Akuntansi Dewi Diah F, SE, MSA dan Khalikussabir SE, MM ( Prodi Manajemen).

Diana juga menyatakan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat yang dijalankan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang ini sebagai tindak lanjut hasil penelitian tim dosen FEB UNISMA tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Malang Raya. Dimana hasil penelitian tersebut menghasilkan beberapa temuan terkait problem yang dihadapi UMKM Malang Raya diantaranya lemahnya pengetahuan akuntansi, manajemen keuangan, sulitnya akses permodalan, problem pemasaran dan business plan serta minimnya pengetahuan tentang entrepreneurship. Hal inilah yang dijadikan rekomendasi untuk melakukan pengabdian masyarakat bagi tim dosen FEB UNISMA.

"Roadmap Pengabdian Masyarakat FEB UNISMA harus sejalan dengan hasil rekomendasi Penelitian yang dihasilkan, sehingga ada sinergisitas hasil riset bidang UMKM untuk pemberdayaan Masyarakat perempuan yang era pandemi covid 19 banyak mendukung pemulihan ekonomi dan industri rumah tangga" jelas Diana.

Pada kegiatan Pengabdian Masyarakat Tim Dosen FEB UNISMA ini memberikan pelatihan dan pendampingan kepada pelaku UMKM perempuan selama satu bulan (Bulan Nopember). Adapun bentuk pelatihan dan pendampingan berupa pelatihan wirausaha, manajemen keuangan, pelaporan keuangan bersandar pada SAK EMKM, manajemen pemasaran, dan Business plan.

Tak tanggung-tanggung, pengabdian dilaksanakan di tiga tempat sekaligus, yaitu di Kecamatan Pakis Kabupaten Malang yang diselenggarakan minggu pertama Bulan Nopember 2020 bertempat pada kompleks gedung sekolahan Al Islamiyah, Kecamatan Pakis Kabupaten Malang

Pada minggu kedua Bulan Nopember 2020, kegiatan pelatihan dan pendampingan beranjak ke Kecamatan Lowokwaru Kelurahan Ketawang Gede Kota bertempat di SDN Ketawang Gede, dan pada minggu terakhir kegiatan dilanjutkan untuk memberikan pelatihan dan pendampingan wirausaha perempuan di Kelurahan Karang Besuki Kota Malang pada yang bertempat di gedung Kelurahan Karang Besuki.

Setiap momen kegiatan diikuti sekitar 20 peserta, dengan sasaran adalah ibu-ibu atau wanita wirausahawan.

Khalikussabir menyatakan bahwa saat ini banyak wanita wirausahawan namun mereka belum mampu memasarkan produknya dengan baik untuk dapat sampai ke pelanggan, hal inilah yang menggerakkannya untuk memberikan pelatihan marketing produk.

Lain halnya dengan Dewi dosen program studi Akuntansi yang memiliki pengalaman malang melintang di Kantor Akuntan Publik ini seringkali melihat fenomena bahwa mayoritas wirausahawan kecil ataupun pemula tidak memiliki pencatatan yang baik atas usahanya serta belum maksimal dalam mengelola keuangan usahanya, sehingga usahanya stagnan tidak mengalami peningkatan.

"Dengan tidak memiliki catatan hasil lampiran keuangan, hal inilah yang menjadi kendala UMKM Kesulitan Akses ke Bank atau lembaga pemberi kredit karena persyaratan kredit adalah harus punya laporan keuangan sederhana, minimal bersandar pada SAK EMKM" jelasnya

Antusiasme para peserta ditunjukkan saat kegiatan berlangsung dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan kepada narasumber hingga acara usai. Rata-rata peserta memang tidak memiliki pencatatan usaha yang menyebabkan mereka tidak mengetahui secara pasti berapa hasil dari usahanya sehingga tidak mampu mengembangkan usaha untuk lebih baik lagi. Dalam pemasaran produk pun mereka masih menggunakan cara konvensional, padahal sekarang perilaku konsumen telah berubah dengan lebih banyak mengandalkan internet.

Salah satu poin penting yang disampaikan Dewi adalah pentingnya menyisihkan dana darurat dari hasil usaha untuk berjaga-jaga saat usahanya tertimpa musibah, dan ternyata selama ini seluruh peserta belum ada yang menyisihkan dana darurat. Berdasarkan pelatihan ini para peserta bertekad untuk memulai menyisihkan dana darurat dari hasil usaha yang dapat digunakan saat tertimpa musibah. 


Jangan Lewatkan Kabar Terbaru dari Kami!

Berita Terbaru