Dosen FEB UNISMA Tawarkan Model Berbasis Blockchain System Dalam Manajemen Zakat Di Konferensi Internasional

Jelang Dies Natalis ke-40 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang semakin berkiprah di dunia internasional. Sebagaimana saat ini dilakukan Dosen FEB UNISMA Harun Al Rasyid, Ph.D. yang juga menjabat sebagai Ketua Program Studi Perbankan Syariah FEB telah menemukan solusi inovatif dalam mengatasi permasalahan manajemen zakat dengan menggunakan sistem Blockchain. Atas temuan inovatif inilah dosen FEB UNISMA mendapat undangan dari Kolej Universiti Perguruan Ugama Seri Begawan (KUPU SB) untuk mempresentasikan hasil penelitiannya terkait zakat dalam Persidangan Antarabangsa Pendidikan Fiqh Al-Zakat (PAPFIZ) 2021 yang merupakan rangkaian Brunei Mid-Year Conference and Exhibition 2021 (Brunei MYCE 2021)(5-7/06/21)

Konferensi bergengsi yang digelar atas kerja sama Konferensi ini merupakan kerjasama antara KUPUSB dengan Majlis Ugama Islam Brunei (MUIB) bertemakan “Memperkasa Sosio-Ekonomi Umat Islam Melalui Zakat”, bertujuan memberikan solusi terkait zakat di dunia internasional . Untuk itulah beberapa pakar dari 4 negara yaitu Brunei Darussalam, Malaysia, Indonesia dan Thailand diundang untuk memberikan solusi inovatif dalam manajemen zakat.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang, Nur Diana, S.E., M.Si. sangat mengapresiasi prestasi Dosen FEB UNISMA yang memiliki kepakaran bidang Islamic Banking. Dari temuan riset inovatif yang telah ditelurkan dosen FEB diharapkan mampu memberikan wawasan maupun solusi praktis dalam manajemen zakat di dunia internasional. Diana menuturkan bahwa terobosan FEB UNISMA dalam melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi telah mendapatkan kepercayaan dari dunia Internasional. Hal ini diwujudkan dengan semakin banyaknya dosen yang melakukan aktivitas didunia Internasional. Jika sebelumnya para dosen mendapatkan kepercayaan melakukan lecturer exchange ke Malaysia, Uzbekistan, Thailand saat ini dosen kami mendapatkan kehormatan mempresentasikan riset inovatifnya ke Brunei Darussalam.

Dalam presentasinya, Harun menawarkan manajemen pengelolaan zakat dengan menggunakan system blockchain. Dengan perkembangan teknologi, institusi zakat dituntut untuk memiliki database yang mencakup database muzakki dan juga mustahik, sehingga proses pengumpulan zakat dan penyalurannya bisa lebih kredibel, transparansi dan tepat sasaran. Dengan model ini, zakat bisa menjadi salah satu instrumen pendapatan negara yang berkontribusi dalam pembangunan sosial-ekonomi.

Acara Konferensi ini dibuka oleh Minister of Finance and Economy II Brunei Darussalam, Dr. Awang Haji Mohd Amin Liew bin Abdullah yang dalam sambutannya, menyampaikan bahwa konferensi ini bertujuan untuk sharing hasil penelitian dan eksperimen dari 4 negara terkait pengelolaan dana zakat sehingga mampu berkontribusi dalam menciptakan kesejahteraan dalam masyarakat.


Jangan Lewatkan Kabar Terbaru dari Kami!

Berita Terbaru