Dosen FEB UNISMA Latih Produksi Sabun Handmade Cegah Covid-19

Deni Irfayanti, Dosen Program Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang melakukan kegiatan pengabdian Masyarakat dengan mengadakan Pelatihan Pembuatan Sabun Cuci Tangan Handmade, untuk mereduksi dampak Covid 19 di Kelurahan Kendalsari Kecamatan Lowokwaru Kota Malang.

Irfayanti dan tim yang beranggotakan mahasiswa Program Studi Manajemen Nanda dan Habibi menjalankan program pelatihan pembuatan sabun dengan tujuan untuk memberikan pembekalan kecakapan dalam berwirausaha pada para ibu PKK yang tergabung dalam kelurahan kendalsari kecamatan Lowokwaru dalam memproduksi sabun cuci tangan handmade. Hal ini selaras dengan masa pandemi covid 19 yang belum berakhir apalagi di Kota Malang yang mengalami zona Merah di sisi lain perekonomian keluarga menjadi terpuruk akibat kebijakan pembatasan untuk bersosialisasi serta menurunkan pendapatan masyarakat. Maka langkah yang tepat bagi tim pengabdian Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang adalah menciptakan jiwa entrepreneur disamping mereduksi penyebaran covid 19 di Kota Malang yang kasusnya semakin meningkat.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang saat dihubungi mengatakan bahwa masa pandemi yang melanda Kota Malang khususnya Kecamatan Lowokwaru yang merupakan zona merah dengan kasus Covid 19 tergolong tinggi, disisi lain hal ini juga menimbulkan pendapatan masyarakat menurun. Untuk itulah Program Pengabdian Masyarakat FEB UNISMA ini diarahkan untuk memberdayakan masyarakat Kendalsari agar memiliki skill yang bisa menciptakan produk sabun cuci tangan sebagaimana dilatih oleh Dosen FEB UNISMA , Ibu Irfayanti dengan tim agar mampu mencegah penyebaran covid 19 dan dapat meningkatkan perekonomian mereka.

Sementara itu Irfayanti beserta Tim mengatakan bahwa Pelatihan pembuatan sabun cuci tangan handmade sebagai produk wirausaha bagi Ibu-Ibu PKK Kendalsari karena cara pembuatannya sangat sederhana , bahan baku yang dibutuhkan juga mudah didapatkan , biaya produksinya lumayan rendah. Namun karena saat ini masyarakat mengalami perubahan perilaku untuk hidup sehat dan bersih maka kebutuhan akan sabun cuci handmade ini sangat tinggi sehingga harga jual di pasaran lumayan tinggi.

“Ini menjadi alternatif wirausaha yang sangat menjanjikan bagi para ibu yang dapat membantu perekonomian keluarga di masa pandemi” ungkapnya.

“Proses produksi sabun cuci tangan handmade ini tidak membutuhkan tempat produksi yang besar, sehingga tidak ribet dalam proses pembuatannya. Pelatihan pembuatan sabun cuci tangan handmade ini diharapkan akan mengembangkan sifat wirausaha para ibu- ibu yang tergabung dalam kelompok PKK Kendalsari.

Implementasi kegiatan ini dimulai dengan penjelasan pentinganya wirausaha oleh Irfayanti dan dua mahasiswa yang mendampinginya yaitu Nanda dan Habibi sebagai start up guna memotivasi berwirausaha. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan dan pendampingan pembuatan sabun cuci tangan oleh Denny Irfayanti, S.E., M.M .

Para Ibu –Ibu sangat antusias dan aktif dalam mengikuti kegiatan pelatihan dan pendampingan ini. Mereka aktif bertanya dan bergantian mencoba mempraktekkan proses pembuatan sabun dibantu oleh Tim Pengabdian Masyarakat FEB UNISMA untuk mengikuti langkah –langkah sebagaimana dituangkan dalam modul yang telah dibagikan.

Setelah kegiatan pelatihan pembuatan sabun berakhir, dilakukan pengisian form evaluasi yang berisi pertanyaan mengenai pembuatan sabun handmade dan minat para ibu PKK untuk berwirausaha. Berdasarkan hasil kuisioner dapat disimpulkan bahwa, setelah mengikuti program pelatihan pembuatan sabun cuci tangan handmade ini, mampu meningkatkan minat dan kemampuan para ibu PKK Kendalsari.


Jangan Lewatkan Kabar Terbaru dari Kami!

Berita Terbaru