Ciptakan Mental Entrepereneur di Kalangan Investor Millenial FEB UNISMA

Pasar modal Indonesia dalam perkemabangannya yang sudah  sudah mengalami perubahan yang cukup drastis. Mulai dari teknologi hingga jangkauan investornya sudah mengalami perubahan yang signifikan.Perubahan yang paling jelas terlihat saat ini adalah jenis investor ritelnya. Saat ini investor milenial yang kebanyakan adalah mahasiswa sudah mulai mendominasi investor institusi. Atas dasar fenomen inilah  Galeri Investasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang menggelar Webinar  bertajuk Alumni Talk “ Generasi Millenial Melek Saham Membangun Ekonomi Bangsa di era New Normal". Acara yang digelar dengan menghadirkan Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang Zanuar Priyatno, SE. yang saat ini Malang melintang di PT IPOT serta Asikin Ashar, SE., ME. selaku  Divisi  Edukasi PT Bursa Efek Indonesia  dibuka oleh  Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis  UNISMA Nur Diana SE, MSi yang dalam sambutanya mengatakan bahwa  kalangan millenial saat ini memiliki kesadaran untuk menata masa depan dengan pasti. Hal ini dibuktikan dengan semakin maraknya dunia pasar modal yang didominasi oleh  Kamum Millenial.
Diana selanjutnya mengutip laporan Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Hasan Fawzi menerangkan hingga Desember 2018 jumlah investor ritel dengan usia 18-25 tahun sudah mencapai 149.386 orang. Angka itu tumbuh 116,16% dibandingkan posisi 2016.
“ Ini mengingatkan pada  peristiwa besar di FEB UNISMA pada tahun 2016, merupakan sejarah dibukanya Galeri Investasi FEB UNISMA oleh Bapak Niky Hogan selaku Direktur Bursa Efek Indonesia saat bulan Maret 2016. Hal inilah yang memicu perkemabangan pasar modal di kalangan mahasiswa FEB  UNISMA dan masyarakat untuk belajar saham yang  ideal, ujar Diana.
“Hingga saat ini selain pada tahun lalu kita mendapatkan penghargaan sebagai 10 besar galeri Investasi teraktif , nilai transaksi saham mahasiswa FEB UNISMA sudah mencapai  Rp. 2,85 Milyar. Ini nilia yang sangat fantastik untuk kalangan millenial. Apalagi ini Era New Normal ternyaat memicu semangat  mahasiswa kita untuk berinvestasi”. Selanjutnya Diana juga memaparkan ada beberapa manfaat saat kita berinvestasi saham diantaranya Pertama, Membuka Wawasan Lebih Lua untuk  menabung investasi saham, Hal ini dikarenakan anda harus lebih jeli dalam mencerna informasi yang terjadi di pasar saham dengan membaca berita. Ketika anda membaca berita, anda akan mendapatkan banyak informasi dari berbagai sektor seperti ekonomi, politik, bisnis, dan lain sebagainya. Informasi tersebut dapat digunakan untuk menentukan pembelian dan penjualan saham yang anda miliki. Kedua, Dekan FEB UNISMA ini juga menjabarkan dengan investasi saham kalangan millenial mampu Menciptakan Mental Entrepreneur. Dengan membeli saham, anda akan menjadi pemilik sebagian dari perusahaan tersebut. Anda akan merasakan bagaimana pergerakan pasar memberikan pengaruh terhadap anda. Suatu saat anda akan mendapatkan capital loss, di saat yang lain anda akan mendapatkan capital gain. Pengalaman-pengalaman tersebut akan membantu menciptakan mental entrepreneur di dalam diri anda. Ketiga Mempersiapkan Dana Pensiun dan Warisan. Walaupun kaum millenial masih muda dan banyak yang masih belum berkeluarga, tidak ada salahnya anda menyiapkan dana pensiun dan warisan. Pewarisan saham adalah hal yang sah dilakukan dan dilindungi dalam pasal 833 KUH Perdata dan Undang-Undang No 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UUPM) Pasal 87 dan Pasal 88. Dana pensiun dapat dipersiapkan dari capital gain yang diperoleh setelah melakukan investasi dalam jangka panjang. Uang yang anda investasikan akan mendapatkan nilai yang lebih tinggi dan bisa menahan laju inflasi, daripada hanya ditabung saja.
Sementara itu Zanuar Priyatno ( PT IPOT / Alumni FEB UNISMA) memaparkan berbagai teknik- teknik investasi di pasar modal. Teknik tersebut diantaranya  Analisa Fundamental dan  Analisa teknikal.
“3 Hal Yg Mendasari Analisis Teknikal  yaitu Price discounts everything berkaitan dengan pergerakan harga (price action) cenderung mencerminkan informasi yang beredar di pasar. Apakah itu rumor atau sentimen. Kedua melihat Price move in trend merupakan Pergerakan harga cenderung bergerak dalam arah (trend) tertentu sampai suatu saat tren tersebut akan berakhir. Arahnya bisa naik, turun, atau datar-datar saja. Terakhir pada History repeats itself yang mengacu pada pola-pola ini pun memiliki kecenderungan berulang dari masa ke masa.” Tuurnya dalam kegiatan webinar tersebut.


Jangan Lewatkan Kabar Terbaru dari Kami!

Berita Terbaru